TOELEU PRIMITIF

Selasa, 10 Juni 2014
Perbincangan terjadi beberapa waktu lalu, TOELEU dikatakan primitif oleh beberapa rekan alumni. Betulkah itu sodara? Tentu mereka meyebut TOELEU primitif karena berbagai alasan. Beberapa orang sepakat menyebut TOELEU primitif karena sistim pendidikan dan perekrutan anggota. Kadang TOELEU disebut memiliki gaya pendidikan yang “jadul” karena dianggap memiliki “kekerasan”. Dikatakan kekerasan bila dipandang dari gaya pendidikan liberal yang sedang musim, atau lebih “tren” disebut “bullying”.
Para perencana pendidikan dasar TOELEU menolak keras konsep bullying, “bae disebut primitif ge nu penting mah hasilna alus” kurang lebih begitu para anggota berkelakar. Kekerasan pada konsep “bullying” sungguh tak masuk akal menurut mereka, karena “bukan TOLEU banget” hhhi. Bukan kekerasan fisik yang dimaksud namun kekerasan mental. Berikut pendapat seorang ahli, “Dalam bahasa pergaulan kita sering mendengar istilah gencet-gencetan atau juga senioritas. Meskipun tidak mewakili suatu tindakan kriminal, bullying dapat menimbulkan efek negatif tinggi yang dengan jelas membuatnya menjadi salah satu bentuk perilaku agresif (Duncan, 1999)”. Bila merujuk pendapat ahli tersebut, bukan konsep senior seperti itu dalam pendidikan TOLELEU. Maka TOELEU tak perlu mengubah konsep pendidikan, celetuk seorang anggota yang hadir pada malam itu.
Idealisme pendidikan yang harus menghasilkan orang-orang bermental tangguh tetap dipertahankan, ingat kata anak alay, “ da hirup mah peurih”, “satuju teu lay?” Anak alay saja tahu hidup itu susah jadi hanya orang-orang tangguh yang akan bertahan, maka TOELEU tetap mempertahankan konsep primitifnya, tentunya bukan karena ideu dari anak alay.
Sedikit kita bahas konsep primitive TOELEU, primitif bukan berarti “full body contact”, primitif karena tetap mempertahankan “kegiatan fisik” guna malatih kekuatan tubuh dan konsep senior memang tetap ada. Konsep senior TOELEU adalah “orang yang lebih dahulu menjadi anggota dan memiliki pengalaman dalam menjalankan kegiatan organisasi, maka bukan senior bila tidak memiliki pengalaman dan ilmu baru untuk dibagi”, itulah konsep yang dijejalkan pada calon anggota dan anggota baru.
Primitif namun tetap disesuaikan dengan zaman itulah sebetulnya konsep pendidikan TOELEU karena semua tetap pada aturan “ safety oriented”. Tidak asal push-up, tidak asal lari, tidak asal guling dan tidak asal bentak, semua harus terencana secara tertulis dan dirapatkan berulang-ulang.

Keprimitifan ini dipertahankan karena sebuah keyakinan dengan konsep ini lah banyak orang-orang tangguh lahir dari TOELEU, walaupun “endog mah oal alus kabeh pasti aya nu kacingcalangnya” haha. Semoga dengan keprimitifan yang disesuaikan dengan zaman, TOELEU tetap menghasilkan orang-orang hebat yang berbakti pada Nusa dan Bangsa,

TOELEU LEAD THE WAY !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar